Pada Khutbah Jum’at di Masjid Baitus-Syakur, Semanggi, Al Habib Ali bin Hasan Al Habsyi menyampaikan :
• Nabi Muhammad saw adalah pimpinan orang-orang yang ber-Taubat, dan beliau telah meberikan contoh dalam ber-Istighfar kepada Ummatnya sebagaimana dalam Hadits nya :
إني لأستغفر في اليوم اكثر من سبعين مرة
Sesungguhnya kami ber-Istigfar dalam setiap hari lebih dari 70 kali.
• Taubat dan Istighfar yang dilakukan Rasulullah saw bukan kerena beliau melakukan dosa, sebab beliau tidak pernah berdosa dan tidak mungkin berdosa, sebab beliau adalah seorang yang Maksum.
• Setiap Manusia pasti pernah ber-Maksiat dan melakukan kekurangan dalam beribadah. Dan ber-Taubat tidak hanya dari dosa dan Maksiat, tapi juga dari kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam Ibadah-ibadah yang kita lakukan. Oleh karenanya para Salaf mengatakan :
استغفارنا يحتاج إلى الإستغفار
Istighfar yang kita baca masih membutuhkan untuk di-Istigfari.
• Sebagai orang yang berdosa, sebanyak apapun dosa yang pernah diperbuat, tidak boleh berputus asa untuk bertaubat. Dalam sebuah Hadits disebutkan ada orang yang pernah melakukan pembunuhan sebanyak 100 kali, dan ketika ia benar-benar dalam bertaubat, ternyata Allah swt menerima taubatnya.
Catatan : Bertaubat adalah Maqom orang-orang yang dicintai Allah swt [Maqom Mahabbah]
إن الله يحب التوابين
Allah swt mencintai kepada orang-orang yang bertaubat.
[Zean Areev]
Pp. Riyadhul Jannah Surakarta, Jum’at 09, 02, 2018
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id