Abul Laits As Samarqandi menuturkan :
وَذُكِرَ أَنَّ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَعْطَى أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَ كَرَامَاتٍ مَا أَعْطَانِيهَا :
Disebutkan bahwa Nabi Adam ‘Alaihisshalatu Wassalam berkata : ˝Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberi Ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam 4 kemuliaan yang tidak diberikannya kepadaku :
أَحَدُهَا : أَنَّ قَبُولَ تَوْبَتِي كَانَ بِمَكَّةَ، وَأُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتُوبُونَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، فَيَتَقَبَّلُ اللَّه تَوْبَتَهُمْ.
Pertama : Bahwa diterimanya taubatku itu di Makkah, sedangkan Ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melakukan pertaubatan di setiap tempat lantas Allah Ta’ala menerima pertaubatan mereka.
وَالثَّانِي : إِنِّي كُنْتُ لَابِسًا فَلَمَّا عَصَيْتُ جَعَلَنِي عُرْيَانًا وَأُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْصُونَ عُرَاةً فَيُلْبِسَهُمُ اللَّهُ.
Kedua : Sesungguhnya aku mengenakan pakaian, lalu ketika aku berbuat durhaka lantas Allah Ta’ala menjadikanku telanjang, sedangkan Ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berbuat durhaka sembari telanjang lantas Allah Ta’ala masih mengenakan pakaian terhadap mereka.
وَالثَّالِثُ : إِنِّي لَمَّا عَصَيْتُ فُرِّقَ بَيْنِي وَبَيْنَ امْرَأَتِي، وَأُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْصُونَ وَلَا يُفَرَّقُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ أَزْوَاجِهِمْ.
Ketiga : Sesungguhnya ketika aku berbuat durhaka maka antara aku dan istriku dipisahkan, sedangkan ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berbuat durhaka dan antara mereka dan istri-istrinya tidak dipisahkan.
وَالرَّابِعُ : إِنِّي عَصَيْتُ فِي الْجَنَّةِ فَأَخْرَجَنِي مِنْهَا، وَأُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْصُونَ خَارِجَ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُونَهَا بِالتَّوْبَةِ.
Keempat : Sesungguhnya aku berbuat durhaka di surga, lantas Allah Ta’ala mengeluarkanku darinya, sedangkan Ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berbuat durhaka di luar surga lantas mereka kelak akan memasukinya dengan sebab bertaubat˝.
Referensi :
Tanbih Al Ghafilin, hal. 510-511
Oleh Ustadz Zean Areev ( Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id